top of page

START UP!グループ

公開·15名のメンバー

Terjemah Taisir Musthalah Hadits Pdf


Terjemah Taisir Musthalah Hadits: Sebuah Kitab Mustalah Hadits Terbaik Karya Ulama Kontemporer




Mustalah hadits adalah ilmu yang mempelajari tentang istilah-istilah dan kaidah-kaidah yang berkaitan dengan hadits, seperti sanad, matan, perawi, klasifikasi, kritik, dan lain-lain. Ilmu ini sangat penting untuk memahami dan menilai keabsahan dan kualitas hadits sebagai sumber hukum Islam. Namun, ilmu ini juga tidak mudah dipelajari karena banyaknya istilah-istilah yang rumit dan berbeda-beda menurut mazhab dan zaman.


Download File: https://glutitxtagbu.blogspot.com/?download=2w3sZx


Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah kitab mustalah hadits yang mudah dipahami, sistematis, lengkap, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satu kitab yang memenuhi kriteria tersebut adalah Terjemah Taisir Mustalah Hadits, sebuah kitab terjemahan dari Taisir Mustalah Al-Hadits تيسير مصطلح الحديث karya Dr. Mahmud Ath-Thahhan, seorang ulama kontemporer yang pernah mengajar di Universitas Islam Madinah.


Latar Belakang Penulisan Kitab




Dr. Mahmud Ath-Thahhan adalah seorang ulama yang ahli di bidang hadits dan ilmu-ilmu yang terkait. Beliau pernah mengajar di Fakultas Syariah Universitas Islam Madinah dan menjadi anggota Dewan Ulama Kerajaan Saudi Arabia. Beliau juga menulis banyak kitab di bidang hadits, seperti Al-Muqni Fi Ulum Al-Hadits, Al-Wajiz Fi Ulum Al-Hadits, Al-Muhadzdzab Fi Ulum Al-Hadits, dan lain-lain.


Beliau menulis kitab Taisir Mustalah Al-Hadits berdasarkan pengalaman beliau mengajar mustalah hadits di Universitas Islam Madinah. Beliau melihat bahwa para mahasiswa mengalami kesulitan memahami kitab-kitab mustalah hadits klasik, seperti Ulum Al-Hadits karya Imam Ibnu Ash-Shalaah dan Taqrib karya Imam An-Nawawi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:


  • Bahasa yang digunakan dalam kitab-kitab tersebut sangat tinggi dan sulit dipahami oleh orang awam.



  • Pembagian bab dan sub-bab tidak merata dan tidak sistematis. Ada beberapa pembahasan yang terlalu panjang dan ada yang terlalu ringkas.



  • Tidak adanya contoh-contoh hadits yang sesuai dengan pembahasan untuk memperjelas konsep-konsep mustalah hadits.



  • Kurangnya keterkaitan antara pembahasan mustalah hadits dengan ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan hadits, seperti jarh wa ta'dil, asma' wa sifat, rijal al-hadits, dan lain-lain.



  • Ketidaksesuaian antara beberapa istilah dan kaidah mustalah hadits dengan perkembangan zaman dan penelitian ilmiah.



Melihat hal-hal tersebut, Dr. Mahmud Ath-Thahhan merasa perlu menyodorkan kepada para mahasiswa sebuah kitab mustalah hadits yang mudah dipelajari dan dipahami. Kitab tersebut harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:


  • Menggunakan bahasa yang sederhana, jelas, dan tidak berbelit-belit.



  • Membagi setiap pembahasan menjadi beberapa sub-bab yang tersusun secara sistematis dan berurutan.



  • Memberikan definisi, contoh-contoh, pembagian-pembagian, dan kitab-kitab rujukan untuk setiap pembahasan.



  • Menghubungkan pembahasan mustalah hadits dengan ilmu-ilmu lain yang terkait dengan hadits.



  • Mengikuti perkembangan zaman dan penelitian ilmiah dalam menetapkan istilah dan kaidah mustalah hadits.



Dengan demikian, kitab tersebut dapat memudahkan para mahasiswa untuk memahami kaedah-kaedah dan berbagai istilah hadits. Inilah yang menjadi latar belakang penulisan kitab Taisir Mustalah Al-Hadits oleh Dr. Mahmud Ath-Thahhan.


Isi dan Struktur Kitab




Kitab Taisir Mustalah Al-Hadits terdiri dari 16 bab dan 4 lampiran. Setiap bab dibagi menjadi beberapa sub-bab yang disusun secara sistematis dan berurutan. Setiap sub-bab dimulai dengan definisi, kemudian diikuti oleh contoh-contoh hadits yang sesuai dengan pembahasan, lalu berlanjut pada pembagian-pembagiannya, dan diakhiri dengan kitab-kitab rujukan yang menyangkut cabang ilmu tersebut. Berikut adalah ringkasan isi dan struktur kitab:


  • Bab I: Pengantar Ilmu Mustalah Hadits. Bab ini membahas tentang pengertian, tujuan, manfaat, sejarah, dan pembagian ilmu mustalah hadits.



  • Bab II: Pengenalan Umum Tentang Hadits. Bab ini membahas tentang pengertian, macam-macam, sumber-sumber, dan kedudukan hadits dalam Islam.



  • Bab III: Sanad Hadits. Bab ini membahas tentang pengertian, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukum sanad hadits.



  • Bab IV: Matan Hadits. Bab ini membahas tentang pengertian, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukum matan hadits.



  • Bab V: Perawi Hadits. Bab ini membahas tentang pengertian, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukum perawi hadits.



  • Bab VI: Klasifikasi Hadits Berdasarkan Sanadnya. Bab ini membahas tentang pengertian, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukum klasifikasi hadits berdasarkan sanadnya.



  • Bab VII: Klasifikasi Hadits Berdasarkan Matannya. Bab ini membahas tentang pengertian, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukum klasifikasi hadits berdasarkan matannya.



  • Bab VIII: Klasifikasi Hadits Berdasarkan Perawinya. Bab ini membahas tentang pengertian, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukum klasifikasi hadits berdasarkan perawinya.



  • Bab IX: Klasifikasi Hadits Berdasarkan Jumlah Perawinya. Bab ini membahas tentang pengertian, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukum klasifikasi hadits berdasarkan jumlah perawinya.



  • Bab X: Klasifikasi Hadits Berdasarkan Sifat Perawinya. Bab ini membahas tentang pengertian, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukum klasifikasi hadits berdasarkan sifat perawinya.



  • Bab XI: Klasifikasi Hadits Berdasarkan Hubungan Antara Sanad dan Matan. Bab ini membahas tentang pengertian, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukum klasifikasi hadits berdasarkan hubungan antara sanad dan matan.



  • Bab XII: Klasifikasi Hadits Berdasarkan Hubungan Antara Matan dengan Al-Qur'an. Bab ini membahas tentang pengertian, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukum klasifikasi hadits berdasarkan hubungan antara matan dengan Al-Qur'an.



  • Bab XIII: Klasifikasi Hadits Berdasarkan Hubungan Antara Matan dengan Matan Lainnya. Bab ini membahas tentang pengertian, syarat-syarat, macam-macam, dan hukum-hukum klasifikasi hadits berdasarkan hubungan antara matan dengan matan lainnya.



Bab XIV: Ilmu Jarh wa Ta'dil. Bab ini memb Here is the continuation of the HTML article on the topic of "Terjemah taisir musthalah hadits pdf": Ilmu Jarh wa Ta'dil. Bab ini membahas tentang pengertian, tujuan, manfaat, sejarah, dan pembagian ilmu jarh wa ta'dil, yaitu ilmu yang menilai keadaan dan kredibilitas perawi hadits.




Ilmu jarh wa ta'dil berasal dari kata jarh جرح yang berarti menyakiti atau mencela, dan ta'dil تعديل yang berarti membenarkan atau memuji. Dalam istilah mustalah hadits, jarh wa ta'dil adalah ilmu yang menilai keadaan dan kredibilitas perawi hadits, apakah mereka adil, dhabit, majhul, dha'if, matruk, atau mawdu'. Ilmu ini sangat penting untuk mengetahui derajat keabsahan dan kualitas hadits berdasarkan sifat perawinya.


Tujuan ilmu jarh wa ta'dil adalah untuk menjaga kemurnian dan keaslian hadits dari penyimpangan dan pemalsuan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Manfaat ilmu jarh wa ta'dil adalah untuk membantu para peneliti hadits dalam mengklasifikasikan hadits menjadi shahih, hasan, dha'if, atau mawdu', serta untuk memberikan informasi tentang biografi dan karakteristik perawi hadits.


Sejarah ilmu jarh wa ta'dil dimulai sejak zaman sahabat Nabi SAW. Mereka saling menanyakan tentang sanad dan perawi hadits yang mereka dengar atau riwayatkan. Mereka juga saling memberikan kritik dan pujian terhadap perawi-perawi tertentu. Contohnya adalah ketika Umar bin Khattab RA menolak riwayat Abdullah bin Mas'ud RA tentang doa qunut karena ia tidak mendengar Nabi SAW mengajarkannya. Contoh lain adalah ketika Abu Hurairah RA memuji Zaid bin Thabit RA sebagai salah satu perawi hadits terbaik.


Ilmu jarh wa ta'dil berkembang pesat pada masa tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Mereka mulai membuat kitab-kitab yang berisi tentang nama-nama, biografi, dan penilaian terhadap perawi-perawi hadits. Kitab-kitab tersebut disebut dengan kutub al-rijal كتب الرجال atau kutub al-jarh wa ta'dil كتب الجرح والتعديل. Beberapa kitab yang terkenal di antaranya adalah Al-Jarh wa Ta'dil karya Ibnu Abi Hatim Ar-Razi, Tahdzib Al-Kamal karya Al-Mizzi, Tahdzib Al-Tahdzib karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, dan lain-lain.


Ilmu jarh wa ta'dil dibagi menjadi dua cabang, yaitu jarh mubham جرح مبهم dan jarh mufassar جرح مفصل. Jarh mubham adalah jarh yang tidak disertai dengan alasan atau penjelasan mengapa seorang perawi dicela. Contohnya adalah ketika Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan tentang seorang perawi: "Laisa bi shay'in ليس بشيء" (tidak ada apa-apanya). Jarh mufassar adalah jarh yang disertai dengan alasan atau penjelasan mengapa seorang perawi dicela. Contohnya adalah ketika Imam Bukhari mengatakan tentang seorang perawi: "Yukhti'u fi al-hadits يخطئ في الحديث" (sering salah dalam meriwayatkan hadits).


Lampiran. Kitab ini dilengkapi dengan empat lampiran yang berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan mustalah hadits, yaitu:




  • Lampiran I: Daftar Istilah Mustalah Hadits. Lampiran ini berisi tentang daftar istilah-istilah mustalah hadits beserta definisi dan contoh-contohnya.



  • Lampiran II: Daftar Kitab Mustalah Hadits. Lampiran ini berisi tentang daftar kitab-kitab mustalah hadits yang ditulis oleh para ulama dari berbagai mazhab dan zaman.



  • Lampiran III: Daftar Kitab Rijal Al-Hadits. Lampiran ini berisi tentang daftar kitab-kitab rijal al-hadits yang berisi tentang biografi dan penilaian terhadap perawi-perawi hadits.



Lampiran IV: Daftar Kitab Hadits. Lampiran ini berisi tentang daft


グループについて

グループへようこそ!他のメンバーと交流したり、最新情報を入手したり、動画をシェアすることができます。

bottom of page